Tinjauan Aspek Sosio-demografi dalam Perilaku Self Medication pada Masyarakat Madura
Abstract
Latar Belakang: Perilaku self-medication, atau pengobatan mandiri, adalah tindakan individu yang secara sukarela mengobati gejala-gejala penyakit dengan menggunakan obat-obatan tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis profesional. Menurut WHO fenomena ini banyak terjadi di seluruh dunia, terutama di negara berkembang, 64% orang di wilayah regional Asia pernah melakukan self medication. Di Indonesia, perilaku self-medication semakin umum, terutama di wilayah dengan keterbatasan infrastruktur kesehatan dan sumber daya medis Masyarakat Madura memiliki karakteristik budaya dan sosial yang unik, yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan mereka. Masyarakat Madura, dengan karakteristik sosial dan budaya yang khas, sering kali mengandalkan pengobatan tradisional dan obat-obatan yang mudah diakses untuk merawat penyakit sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau aspek sosio-demografi terhadap perilaku self medication pada masyarakat Madura
Metode: Penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2024 di Wilayah Pulau Madura dengan populasi masyarakat yang berdomisili di wilayah Madura. Jumlah sampel penelitian sebanyak 96 responden yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara beberapa faktor sosio-demografi, seperti jenis kelamin (p=0,006), usia (p=0,007), status pernikahan (p=0,032), dan kepemilikan asuransi (p=0,025), dengan perilaku self-medication di masyarakat Madura. Tingginya tingkat self-medication menunjukkan pentingnya edukasi masyarakat mengenai risiko penggunaan obat yang tidak tepat, serta perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap distribusi obat bebas, terutama obat keras seperti antibiotic
Saran: Pentingnya edukasi masyarakat tentang penggunaan obat yang aman dan perlunya regulasi terhadap distribusi obat bebas. Selain itu, peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan formal juga harus menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Madura pada self-medication yang kurang aman.
References
Farmasita, R. and Veronica, A. (2024) ‘HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENGETAHUAN SWAMEDIKASI PEMBERIAN PARACETAMOL PADA ANAK’, Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 7(1), pp. 105–113.
Halilintar, V.D. and Sjaaf, A.C. (2019) ‘Self-Medication and Outpatient Care Utilization after Implementation of National Health Insurance in Indonesia’, JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 8(2), pp. 69–76.
Harahap, N.A., Khairunnisa, K. and Tanuwijaya, J. (2017) ‘Patient knowledge and rationality of self-medication in three pharmacies of Panyabungan City, Indonesia’, Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 3(2), pp. 186–192.
Joseph, N. et al. (2023) ‘Perception and self-medication practices among the general population during the ongoing COVID-19 pandemic in Mangalore, India’, Current drug safety, 18(2), pp. 233–245.
Knoetze, M. et al. (2023) ‘Factors influencing hearing help-seeking and hearing aid uptake in adults: A systematic review of the past decade’, Trends in hearing, 27, p. 23312165231157256.
Krisnadi, I.G. (2017) ‘Konsepsi Kultural Etnik Madura Di Wilayah Ekskaresidenan Besuki Tentang Sakit, Penyakit, Dan Pengobatannya’, LITERASI: Indonesian Journal of Humanities, 4(1), pp. 13–27.
Machado-Alba, J.E. et al. (2014) ‘Social, cultural and economic factors associated with self-medication’, Biomédica, 34(4), pp. 580–588.
Manihuruk, A.C. et al. (2024) ‘SWAMEDIKASI OBAT: STUDI KUALITATIF PELAKSANAAN PELAYANAN SWAMEDIKASI DI APOTEK KECAMATAN DOLOKSANGGUL, KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2023’, PREPOTIF: JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(1), pp. 301–329.
Morgan, A.K., Arimiyaw, A.W. and Nachibi, S.U. (2023) ‘Prevalence, patterns and associated factors of self-medication among older adults in Ghana’, Cogent Public Health, 10(1), p. 2183564.
Nindawi, N. et al. (2024) ‘AGECARE, MELALUI PEMBERDAYAAN PERAN KELUARGA DAN KADER PENDAMPING KELUARGA LANSIA” DI DESA LEMPER, PAMEKASAN, MADURA’, E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), pp. 675–688.
Rathod, P. et al. (2023) ‘Prevalence, pattern, and reasons for self-medication: a community-based cross-sectional study from central India’, Cureus, 15(1).
Ridwanah, A.A., Nugraheni, E. and Laksono, A.D. (2022) ‘Peran Tingkat Pendidikan pada Pemanfaatan Puskesmas di Pulau Madura, Jawa Timur, Indonesia’, Jurnal Keperawatan Indonesia Timur (East Indonesian Nursing Journal), 2(1), pp. 8–17. Available at: https://doi.org/10.32695/jkit.v2i1.278.
Rita, N. and Afconneri, Y. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pasien Memilih Jasa Pelayanan Kesehatan’, Jurnal Endurance, 4, p. 132. Available at: https://doi.org/10.22216/jen.v4i1.3332.
Roy, N. et al. (2024) ‘Self-medication practices among adult population in Bangladesh: A cross-sectional study’, Epidemiologia, 5(2), pp. 146–159.
Sari, A.K. et al. (2023) ‘PERAN STRATEGIS APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN SWAMEDIKASI (SELF MEDICATION)’, Usadha Journal of Pharmacy, pp. 543–550.
Sulistyowatia, E., Indria, D.M. and Sari, Y.N. (2022) ‘Correlation between sociodemographic and attitude of Malang citizens about self medication on urticaria’, Bali Medical Journal, 11(1), pp. 272–278.
Susanti, Aprilia Diah; Dewi, Si.R. (2022) ‘STUDI TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU SWAMEDIKASI OBAT ANALGESIK PADA PASIEN DI APOTEK KOTA SAMARINDA’, Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 4(3 SE-Articles), pp. 385–396. Available at: https://doi.org/10.33759/jrki.v4i3.298.
Susanto, A., Purwantiningrum, H. and Sari, M.P. (2024) ‘Analisis Sumber Informasi dan Pengetahuan dengan Praktik Swamedikasi: Analysis of Information Sources and Knowledge with Self-Medication Practices’, Jurnal Sains dan Kesehatan, 6(2), pp. 183–188.
Wiyati, T., Pahriyani, A. and Guri, A.Z. (2023) ‘Faktor-Faktor yang Berkorelasi dengan Perilaku Swamedikasi Masyarakat Kecamatan Cikampek Pada Masa Pandemi Covid-19’, Journal of Islamic Pharmacy, 8(2), pp. 73–77.
Keywords
Madura, Pelayanan Kesehatan, Self Medication, Sosio-demografi



