1. BERI CONTOH
Adiksi gadget terutama pada anak-anak kemungkinan terjadi karena ada contoh yang ditiru yaitu kebiasaan dari orang tuanya. Diharapkan bagi orang tua bisa memberikan contoh kepada anaknya dengan membatasi penggunaan gawai dan mengubah kebiasaan bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga dengan lebih menghabiskan waktu dengan bercengkrama bersama sehingga menambah keharmonisan keluarga.
2. TAAT PERATURAN
Buat peraturan pemakaian gawai misalnya dengan diberlakukannya jam penggunaan dan jangan lupa menuliskan alasan pada setiap poin peraturan untuk memperjelas manfaat mengikuti peraturan tersebut. Pastikan seluruh anggota keluarga mentaati peraturan dengan diberlakukan sistem Hadiah & Hukuman (reward and punishment).
3. LAKUKAN KEGIATAN FISIK
Mengurangi penggunaan gawai bisa terjadi jika terdapat kompensasi aktifitas fisik yang bisa dilakukan oleh seseorang khususnya anak-anak. Mengajari anak-anak sejak dini untuk melakukan kebiasaan baik seperti membersihakan rumah, membaca buku, memasak, mencuci pakaiannya bisa dijadikan kegiatan fisik untuk membentuk pola hidup bersih dan sehat (changing to good life styles).
4. BATASI JUMLAH GAWAI DI RUMAH
Digunakan karena ada. Anak-anak tidak memerlukan gawai baik itu handphone maupun laptop versi terkini sehingga sedari awal jumlah gawai yang ada di rumah harus dibatasi. Ingat fungsi gawai adalah membantu berkomunikasi sehingga jika dirasa kondisi gawai masih baik, tidak perlu membeli yang baru dan uang bisa ditabung untuk masa depan.
5. HINDARI PENGGUNAAN GAWAI SEBAGAI PENGALIH PERHATIAN
Orang tua memiliki kegiatan/pekerjaan yang harus diselesaikan terkadang menjadikan gawai sebagai pengalih perhatian terutama bagi anak-anaknya. Anak-anak dijejali dengan gawai saat orang tua sibuk. Diharapkan orang tua dapat mengganti peran gawai sebagai pengalih perhatian dengan menyiapkan kegiatan yang jauh lebih bermanfaat bagi anak-anak, misalnya membaca buku, bermain balok, dst.
6. MONITOR KONTEN PADA GAWAI
Pastikan konten yang dilihat termasuk permainan dan video memang layak dikonsumsi oleh anak-anak. Bahkan orang tua bisa berkomunikasi dan mengajarkan kepada mereka nilai kehidupan, moral dan etika saat melihat konten tersebut.
Dipublikasikan : 2020-06-12 07:07:19
Writer : Dewi Andriani, S.Kep.Ns.,M.Kes.
Published : 2022-12-20 13:14:10
Writer : Dewi Andriani, S.Kep.Ns.,M.Kes.
Published : 2022-04-21 10:16:38
Writer : Caturia Sasti Sulistyana, S.Kep.Ns., M.Kep.
Published : 2021-05-13 14:15:13
Writer : Chindy Maria Orizani, S.Kep.Ns.,M.Kep.
Published : 2020-06-24 21:31:07
Writer : Rukmini, S.Kep.Ns.,M.Pd.,M.Kes.
Published : 2020-06-16 08:30:59
Writer : Chindy Maria Orizani, S.Kep.Ns.,M.Kep.
Published : 2020-06-12 07:07:19
Writer : Dewi Andriani, S.Kep.Ns.,M.Kes.
Published : 2020-06-04 12:25:27
Writer : Chindy Maria Orizani, S.Kep.Ns.,M.Kep.
Published : 2020-06-04 10:30:55
Next » | Last |
Sebagai tempat praktik klinik mendukung mahasiswa STIKes Adi Husada dalam mengembangkan ilmu keperawatan menjadikan seorang perawat profesional dan mampu bersaing, Rumah Sakit Adi Husada Undaan Wetan melakukan seleksi penerimaan tenaga kesehatan perawat untuk lulusan STIKes Adi Husada.